Jumat, 29 Juli 2011

Kesimpulan Sinta keripik pisang


Meskipun usianya masih sangat muda (kelahiran Teluk Betung, 24 oktober 1986) kemampuan Sinta dalam bisnis tergolong luar biasa. Usaha keripik pisang yang dibangunnya kini sudah menghasilkan omzet ratusan juta rupiah per tahun. Mimpi mahasiswi Universitas Lampung itu untuk mengangkat taraf hidup keluarga mulai terwujud.
“Saya harapan keluarga karena kakak saya enggak sekolah. Orangtua tidak punya biaya untuk kelanjutan sekolah anaknya. Di keluarga, hanya saya yang pendidikannya sampai perguruan tinggi,” ujar Sinta membuka percakapan dengan Warta Kota.
Pemilik usaha Istana Keripik Ibu Mery mencantumkan nama ibunya Mery, sebagai merek dagang. Sinta seperti ingin memberitahukan kepada khalayak bahwa setiap manusia berhak untuk maju dan bisa hidup sejahtera.
Perempuan kelahiran Telukbetung ini mengakui, sebelumnya Mery sering diejek karena tidak berpendidikan. Keluarganya juga dipandang sebelah mata. Maklum, secara sosial ekonomi mereka berasal dari keluarga kurang mampu.
Namun, anggapan negatif itu berubah setelah mengetahui Sinta dapat mengelola bisnisnya dengan baik sambil melanjutkan kuliah di Universitas Lampung. Saat ini Sinta sudah masuk semester VII di Fakultas Ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar